Kamis, 25 April 2013

MINYAK BUMI


Mata Pelajaran            :  Kimia
Kelas / Semester          :  X / 2
Materi Pokok              :  Minyak bumi
Alokasi waktu             :  14 jam pelajaran (1 jam untuk UH)
Standar Kompetensi   : Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul

                                                                                                                                                           

A.    KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Kompetensi Dasar : Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya
Indikator               :
1.      Mendeskripsikan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam.
2.      Menjelaskan komponen-komponen utama penyusun minyak bumi.
3.      Menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi.
4.      Membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya.
5.      Menganalisis dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan

B.     TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pelajaran, peserta didik mampu :
1.    Mendeskripsikan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam.
2.    Menjelaskan komponen-komponen utama penyusun minyak bumi.
3.    Menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi.
4.    Membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya.
5.    Menganalisis dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan

C.    MATERI PEMBELAJARAN
§  PROSES PEMBENTUKAN MINYAK BUMI
Hasil peluruhan tumbuhan, hewan, pelapukan kulit bumi, dan semua yang ada diatasnya yang dibawa oleh air laut dan kemudian mengendap. Proses pembentukan minyak dan gas bumi membutuhkan waktu yang lama serta cara dan megolahnya menjadi bahan bakarpun dibutuhkan biaya yang sangat mahal.
Komponen minyak bumi adalah hidrokarbon jenuh seperti alkana (n-heptana, isooktana), sikloalkana (metilsiklo-pentana dan etil sikloheksana), hidrokarbon _lcohol_ (benzene dan metal _lcohol) dan senyawaan lain seperti belerang, oksigen, organologam serta hidrokarbon tak jenuh.

§  PENYULINGAN MINYAK BUMI
Pengolahan minyak bumi dilakukan melalui destilasi bertingkat, dimana minyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok (fraksi) dengan rentang titik didih tertentu.
Pengolahan minyak bumi dimulai dengan memanaskan minyak mentah pada suhu sekitar 400oC, kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi dimana akan terjadi pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup gelembung. Semakin ke atas suhu semakin rendah sehingga setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi naik, akan mengembun dan terpisah, sedangkan komponen yang titik didihnya lebih rendah akan terus naik ke bagian yang lebih atas lagi.
Demikian selanjutnya, sehingga komponen yang mencapai puncak menara adalah komponen yang pada suhu kamar berupa gas.

§  KUALITAS BENSIN
Mutu bahan bakar bensin atau premium dikaitkan dengan jumlah ketukan (knocking) yang ditimbulkannya dan dinyatakan dengan bilangan oktan. Semakin sedikit ketukan, semakin baik mutu bensin, dan semakin tinggi nilai oktannya.
Untuk menetapkan nilai oktan, ditetapkan 2 jenis senyawa sebagai pembanding yaitu isooktana dan n-heptana. Zat tambahan (aditif) juga diperlukan ke dalam bensin untuk mengurangi ketukan pada mesin dan menaikkan bilangan Isooktannya, misalnya: tetraetiltimbal. Bahan aditif lainnya: alcohol, etanol, t-butil alcohol, dan t-butilmetileter. Suatu campuran yang terdiri dari 80% isooktana dan 20% n-heptana mempunyai nilai oktan sebesar (80/100 x 100) + (20/100 x 0) = 80 .

§  DAMPAK PEMBAKARAN BAHAN BAKAR TERHADAP LINGKUNGAN
Pemakaian TEL pada bensin, selain mampu mempercepat pembakaran bensin, ternyata juga memberikan dampak negative yaitu menghasilkan partikulat Pb dari knalpot yang mengakibatkan pencemaran udara, mengganggu pernapasan, gigi rapuh, kerusakan tulang belakang, terhambatnya kerja enzim, dan terganggunya pembentukan hemoglobin.
Pembakaran bensin memberikan dampak yang negative bagi lingkungan yaitu merupakan penyebab polusi udara terbesar karena merupakan sumber utama gas CO2, selain itu juga menghasilkan gas CO yang beracun.
Pembakaran bensin yang mengandung belerang secara terus-menerus dan oksida belerang yang dilepas ke udara dalam jumlah banyak akan menimbulkan hujan asam. Selain itu, CO2 yang terlalu banyak di udara akan menyebabkan peningkatan suhu bumi (green house effect).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar